QoralNews.Com – Bercita-cita Guru, Si Cantik Malah Menjadi Kepala Desa Termuda. Sebuah ungkapan yang tak pernah terfikirkan oleh wanita cantik yang saat menjabat masih berusia 28 tahun.
Sejak resmi dilantik menjabat Pangulu (kepala desa) oleh bupati kabupaten Simalungun pada tanggal 7 Juni 2023 yang lalu, perempuan muda yang bernama Fitria Delima Siallagan, SPd bertekad membangun desa yang dipimpinnya dari status “Maju” menjadi “Mandiri” melalui pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM) yang dimiliki Nagori (desa) Rukun Mulyo kecamatan Panombeian Panei kabupaten Simalungun.
Menjadi pangulu termuda di kabupaten Simalungun, tidak serta merta membuat Fitri rendah diri dalam memimpin dan merangkul masyarakat. Selalu belajar, berdiskusi dengan para tokoh masyarakat, baik tokoh-tokoh kabupaten Simalungun ataupun dari luar kabupaten Simalungun.
Bercita-cita Guru, Si Cantik Malah Menjadi Kepala Desa Termuda
Perempuan Kelahiran 25 Maret 1995 dulunya bercita-cita menjadi guru ini merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara merupakan pengayom bagi sang adik dan sebagai mediator dikeluarga antara ayah, ibu, kakak, abang dan adiknya.
Hal ini terlihat dari kekompakan dalam keluarga yang penuh hangat dan harmonis.
“Saya akan merasakan kesepian ketika tidak berkumpul dengan keluarga, mengingat kami selalu kompak dan sering pula saling bercanda. Itu sebabnya saya pasti akan merasakan rindu kehangatan keluarga bersama orangtua dan saudara-saudara”, ungkap Fitri pada QoralNews.Com Selasa (6/8/2024).
Ketika ditanya penyebab rasa rindu pada kehangatan keluarga, Fitri mengatakan bahwa dulu pernah berjauhan dari ayah dan ibu serta saudara-saudaranya.
“Jadi dulu itu saya pernah bekerja di Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata seksi olahraga bidang pemuda dan olahraga kabupaten Tanah Bumbu propinsi Kalimantan Selatan mulai tahun 2017 sampai 2021. Kebayangkan cemana anak cewek jauh dari keluarga?”. Fitri menjawab sambil senyum simpul.
Fitri juga menyampaikan alasannya untuk kembali ke kampung halamannya di huta Sidorukun 1 nagori Rukun Mulyo.
“Inilah titik balik kenapa saya mencalonkan diri sebagai pangulu. Selain rindu keluarga, rasa ingin mengabdikan diri pada negeri ini yang membuat saya pulang kampung dan ikut dalam pemilihan kepala desa pada tahun 2023 kemarin, dan Alhamdulillah diberi kesempatan untuk mengabdi dikampung halaman tercinta”, lanjut Fitri.
Fitri lahir dari pasangan bapak N. Siallagan dan ibu M. SIanturi memiliki kakak bernama Vitahatian Maria Siallagan, abang bernama Irwansyah Dani Siallagan dan seorang adik bernama Rinasyah Siallagan.
Ibu pangulu cantik yang gemar memasak dan membaca ini mendapatkan gelar sarjana pendidikannya dari Universitas Simalungun (USI) mulai tahun 2012 sampai 2016, yang sebelumnya mengenyam pendidikan menengah atasnya di SMA Teladan Pematang siantar (2009 – 2012) setelah lulus dari SMP Negeri Pematang Siantar (2006 – 2009) dan terlebih dahulu tamat dari SD Negeri 122394 Tozai 2000 – 2006.
“Ada seorang tokoh politisi yang menginspirasi saya menjadi kepala desa, yaitu Dr H Novri Ompusunggu SH.MH yang merupakan anggota DPR RI PDI Perjuangan”, kata Fitri ketika ditanya siapa tokoh yang di-idolakannya.
Fitri pun lalu menyampaikan pesan kepada gen Z, pelaku UMKM dan Petani.
“Untuk gen Z atau apapun sebutannya, mengenai apapun dalam hidupmu, Attitude adalah nomor satu. Untuk pelaku UMKM dan Petani, saya berharap agar bisa berdaulat, guyub dan membuka mindset untuk perubahan agar trus belajar menjadi lebih baik”.
“Jangan pernah berhenti berbuat baik, teruslah berbuat baik, dihargai, tidak dihargai, dilihat, tidak dilihat, disanjung, tidak disanjung, tidak penting penilaian manusia, yang paling penting penilaian Allah”, kata Fitri diakhir wawancara. (Echa)